About Me

My photo
It's real me...Nothing else to be question marked, Me just simple as you tought. "Everything is possible if there is love and patience"

Thursday, March 24, 2011

Teater Koma Show - Sie Jin Kwie with theme "Kena Fitnah"


China, circa 7th century A.D. As time pass, the Tang Emperor LISIBIN continues his reign over a thriving country. Meanwhile, SIEJINKWIE, now a Duke, rules his territory with justice and wisdom. Alas, Siejinkwie falls into a trap devised by BIEJIN and her husband, LITOCONG, aided by their chamberlain, THIOJIN. Siejinkwie is falsely charged with misconduct. A letter of complaint is sent to the Emperor. Without even a hint of consideration, the Emperor becomes furiois and intends to execute Siejinkwie.


    

Many people come to Siejinkwie's aid. Among others, LIUIMHWA, Siejinkwie's wife, and their daughter, SIEKIMLIAN, supported by Duke's cloes friends who attempt tp appease the Emperor's rage. Amidst the confusion, comes a war challange from a foregin country. The Tang Empire is in a grave dilemma, because the country's one and only warrior general is awaiting his death sentence. What events will unfold next??

TEATER KOMA continues the tale of the hero in white, SIE JIN KWIE, with its latest play, SIE JIN KWIE DEFAMED. Gorgeous costume designs are once again combined with spectacular dance numbers, distinctive songs and music. A truly entertaining spectacle, yet still filled with meaning and thought. The performance will coincide with the celebration of Teater Koma's 34'th anniversary (1977-2011). (taken from Teater Koma booklet)

Regards,

Mahendra (De'ViL Workz)

























Thursday, March 17, 2011

Trip to Garut (Candi Cangkuang)


Jalan-jalan lagi...yeeiii...senang nya bisa berjalan-jalan menuju lokasi wisata yang jarang di kunjungi oleh kebanyakan orang...kali ini saya, mangku agung, bli wayan, bli yogi, pakde dan bukde, serta Aji Agung menuju garut, tujuan kami kali ini selain mengunjungi salah satu kerabat kami yang ada di garut, kami pun berniat untuk mengunjungi salah satu situs peninggalan salah satu leluhur kami yang ada di garut ini (sunda).

Berencana kami memulai perjalanan kami dari sore hari tanggal 26 November 2010 lalu dengan berkumpul di rumah mangku agung yang berlokasi di daerah klender. Kali ini saya datang telat, karena ada kemacetan menuju perjalanan pulang ke rumah dari kantor..

Meski jarak Jakarta - Bandung - Garut adalah sekitar 200 Km dapat kami tempuh normal adalah 2 - 3 jam, tapi pada kali ini kami harus menempuh dengan waktu tempuh sekitar 4 jam, walhasil kami sampai di garut pun sekitar pukul 01.00 WIB...

Hoaaaaahhaaamm, beristirahat kami terlebih dahulu setelah kami bertemu kerabat kami dan bersilaturahmi.. Ketika terbangun, waktu sudah menunjukkan waktu pukul tepat 07.00 WIB.. Disuguhkan kami dengan makanan ringan khas desa garut ini, unik dan menarik penyajiannya... Dengan mencuci muka saja tanpa bersih - bersih mandi, tampak segar sudah dan enak rasanya,,meski tidak mandi sejak sore di hari sebelum nya...(hehehehe,,bauu pasti nya...)


Pukul 09.00 WIB kami beranjak menuju lokasi Candi Cangkuang, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dari tempat sanak saudara kami sudah sampai di lokasi wisata Candi cangkuang yang dimaksud.. Huaaaa, ternyata tidak saya saja yang merasakan perut lapar, tapi para temen-temen yang ikut di perjalanan kali ini.
Tidak jauh dari lokasi wisata, terdapat RM. Sari Cobek (salah satu menu masakan sunda, menu handalan daerah ini).



Di tempat ini, kami segera beranjak untuk bersih-bersih, terutama mandi...wuuuiiiiihhh seger nya...Dengan suasana yang sangat amat nyaman dan pemandangan dari tempat resto ini yang di buat sedemikian rupa, membuat para pengunjung di manjakan oleh panoramanya..(poto terlampir)

 

Dengan memesan menu yang sangat banyak kami menyantap nya dengan amat sangat menyerbu masakan yang disajikan di hadapan kami..habis sudah masakan yang ada di hadap kami, dengan perut kenyang terisi,,,fiiiuuhhh.,..Astungkara Hyang Widhi Matur suksme atas makanan yang disajikan kepada kami.


Setelah cukup kami beristirahat, kami lanjutkan perjalanan kami menuju lokasi candi cangkuang. Dari gerbang pintu masuk areal candi menuju  lokasi perlu ditempuh dengan menggunakan kapal yang terbuat dari rangkaian bambu (poto terlampir). Tidak jauh dari lokasi gerbang yang hanya di tempuh dengan waktu 5 menit saja kami pun sampai di areal candi.




Sebagai kenang- kenangan kami pun berpoto di areal candi, setelah itu kami berputar mengelilingi areal candi, dan ternyata disekitar areal ini terdapat makam dari para leluhur penjaga candi yang notabene warga nya adalah muslim..Seketika aura dari tempat ini sangat lah menyedihkan kami rasakan, tidak hanya perasaan saya saja tapi dari beberapa teman yang ikut perjalanan kali ini pun merasakan hal yang sama. Seakan sejarah yang sesungguhnya dari areal candi ini di ubah oleh para leluhur yang dipercayai menjaga tempat ini (daerah ini adalah tempat dari Kerajaan Hindu sunda, awal mula leluhur dari warga sunda, namun dengan dirubah nya tulisan-tulisan sansekerta asli menjadi tulisan arab, mengakibatkan para penganut dari warga ini berubah menjadi muslim). Dari hal tersebut lah kami rasakan ternyata penghuni (yang tidak dapat kita lihat ini merasa ketakutan akan bersalah), cukup dengan berkeliling lokasi ini, kami putuskan untuk kembali ke kendaraan kami.






huff huff..capek sudah rasanya perjalanan kami kali ini..selanjutnya kami putuskan melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta, untuk pakde dan bukde melanjutkan perjalanan ke kampung halaman mereka di daerah jawa tengah..

sekian perjalanan kami ke Garut, khusus nya ke Candi Cangkuang..untuk info lebih lanjut dapat menghubingi saya


Salam,
Mahendra (De'ViL Workz)